Breaking News

Agen Domino 99 Bandarq Agen Bandarq AgenTogel
AgenTogel

Bercinta Dengan Suster Seksi yang Memandikanku


CERITA BOKEP TERBARUNikmatnya Bercinta Dengan Suster Seksi yang Memandikanku Pagi itu, setelah bangun tidur, aku merasa kepalaku pusing sekali, suhu tubuh tiba-tiba tinggi dan pegal-pegal di sekujur tubuh. Padahal kemarin siangnya, aku masih bisa mengemudikan mobilku seperti biasa, tanpa ada gangguan apapun. Keesokan sorenya, karena kondisi tubuhku yang semakin memburuk, akhirnya aku pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) di sebuah rumah sakit terkenal di kota J. Ketika aku periksa darah di laboratorium klinik di rumah sakit tersebut, ternyata hasilnya trombositku turun jauh menjadi hampir separuh trombosit yang dibatas normal. Akhirnya karena aku tidak ingin terjadi hal yang tidak di inginkan, sore itu juga aku terpaksa harus menjalani rawat inap alias diopname di rumah sakit tersebut.

Aku mendapat kamar di kelas satu. itupun hanya satusatunya kamar yang masih tersedia di rumah sakit tersebut. Kamar-kamar lainnya sudah penuh terisi pasien, yang sebagian besar di antaranya juga menderita DBD sepertiku. Di kamar itu, ada dua tempat tidur, satu milikku dan satunya lagi untuk seorang pasien lagi, tentu saja cowok juga dong. Kalau cewek sih bakal jadi bahaya tuh! Dari hasil ngobrol-ngobrol aku dengannya, ketahuan bahwa dia sakit gejala tifus.

Akhirnya, malam itu aku menghabiskan waktu hanya berbaring di rumah sakit. aku sangat bosan sekali. Padahal aku baru beberapa jam saja di situ. Tapi untung saja, teman sekamarku senang sekali mengobrol tentang poker online.
Jadi tidak terasa, tahu-tahu jam sudah menunjukkan pukul 23:33 malam. Di samping mata yang sudah mengantuk, kami berdua ditegur seorang suster Agar memperbanyak istirahat. Dan akhirnya Aku dan teman baruku itupun tidur.

Saking nyenyaknya aku tidur, aku dibangunkan oleh seorang suster. aku terkejut sekali ketika aku membuka mata. Gila! Suster yang satu ini cantik sekali, walaupun tubuhnya sedikit gemuk tapi kencang. Aku tidak percaya kalau yang di depanku itu suster. Aku langsung mengucek-ngucek mataku. Ih, benar! aku tak bermimpi! aku sempat membaca name tag di dadanya yang sayangnya tidak begitu membusung, namanya Siska (nama samaran).

Pak, sudah pagi. Sudah waktunya bangun, kata Suster Siska. dengan sedikit rasa segan akhirnya aku bangun juga sekalipun mata masih terasa berat.Sekarang sudah tiba saatnya mandi, Pak, kata Suster Siska lagi.Oh ya. Suster, saya pinjam handuknya deh. Saya mau mandi di kamar mandi.Lho, kan Pak sementara belum boleh bangun dulu dari tempat tidur sama dokter.Jadi? Jadi Bapak saya yang mandiin. Hahh ?? Dimandiin? tanyaku tidak percaya. Wah, asyik juga kayaknya sih. Terakhir aku dimandikan waktu aku masih kecil oleh mamaku.

Setelah menutup tirai putih yang mengelilingi tempat tidurku, Suster Siska menyiapkan dua buah baskom plastik berisi air hangat. Kemudian ada lagi gelas plastik berisi air hangat pula untuk gosok gigi dan sebuah mangkok plastik kecil sebagai tempat pembuangannya. Pertama kali, suster yang cantik itu memintaku gosok gigi terlebih dahulu. Oke, sekarang Bapak buka kaosnya dan berbaring deh, kata Suster Siska lagi sambil membantuku melepaskan kaos yang kupakai tanpa mengganggu selang infus yang dihubungkan ke pergelangan tanganku. Lalu aku berbaring di tempat tidur Agen Domino 99. Suster Siska menggelar selembar handuk di atas pahaku.

Dengan sarung tangan yang terbuat dari bahan handuk, Suster Siska mulai menyabuni tubuhku dengan sabun yang kubawa dari rumah. Ah, terasa suatu perasaan aneh menjalar di tubuhku saat tangannya yang lembut tengah menyabuni dadaku. Ketika tangan Suster Siska mulai turun ke bagian perutku, aku merasakan ada gerakan di selangkanganku. Astaga! Ternyata batang kemaluanku mulai menegang! Aku sudah takut saja kalau Suster Siska melihat hal ini. Uh, untung saja, tampaknya dia tidak menyadarinya. Rupanya aku mulai terangsang karena sapuan tangan Suster Siska yang masih menyabuni perutku. Kemudian aku dimintanya untuk membalikan badan, lalu Suster Siska mulai menyabuni punggungku, membuat kemaluanku semakin mengeras. Akhirnya, siksaan (atau kenikmatan) itu pun usai sudah. Suster Siska mengeringkan tubuhku dengan handuk setelah sebelumnya membersihkan sabun yang menyelimuti tubuhku itu dengan air hangat.

Nah, sekarang coba Bapak buka celananya. Saya mau mandiin kaki Bapak.Tapi, Suster aku mencoba membantahnya.Celaka, pikirku.Kalau sampai celanaku dibuka terus Suster Siska melihat batang kemaluanku sudah tegang, mau ditaruh di mana wajahku ini.Nggak apaapa kok, Pak. Jangan malu-malu. Saya sudah biasa mandiin pasien. Nggak laki-laki, nggak perempuan, semuanya sudah pernah saya mandikan.

Akhirnya dengan ditutupi hanya selembar handuk di selangkanganku, aku melepaskan celana pendek dan celana dalamku. Ini membuat batang kemaluanku tampak semakin menonjol di balik handuk tersebut. Kacau, aku melihat perubahan di wajah Suster Siska yang sedang melihat tonjolan itu. Wajahku jadi memerah dibuatnya. Suster Siska kelihatannya sejenak tertegun menyaksikan ketegangan batang kemaluanku yang semakin lama semakin parah. Aku menjadi bertambah salah tingkah, sampai Suster Siska kembali akan menyabuni tubuhku bagian bawah.

Suster Siska memasukkan tangannya yang memakai sarung tangan berlumuran sabun ke balik handuk yang menutupi selangkanganku. Mula-mula ia menyabuni bagian bawah perutku dan sekeliling kemaluanku. Tiba-tiba tangannya dengan tidak sengaja menyenggol batang kemaluanku yang langsung saja bertambah berdiri mengeras. Dan tangan Suster Siska memegang kemaluanku yang sudah cukup kencang. Kulihat senyum penuh arti di wajahnya.

Aku mulai merinding saat Suster Siska mulai menggesekkan tangannya yang halus naik turun di sekujur batang kejantananku. Makin lama makin cepat. Sementara mataku membelalak seperti kerasukan setan. Batang kemaluanku yang memang berukuran cukup panjang dan cukup besar diameternya masih dipermainkan Suster Siska dengan tangannya.

Akibat nafsu yang mulai menggerayangiku, tanganku mencoba menggapai ke arah dada Suster Siska. Seperti mengetahui apa maksudku, Suster Siska mendekatkan dadanya ke tanganku. Ouh, terasa nikmatnya tanganku meremas-remas payudara Suster Siska yang lembut dan kenyal itu. Memang, payudaranya berukuran kecil, kutaksir hanya 32. Tapi memang yang namanya payudara wanita,

Bagaimanapun kecilnya, tetap membangkitkan nafsu birahi siapa saja yang menjamahnya. Sementara itu Suster Siska dengan tubuh yang sedikit bergetar karena remasan tanganku pada payudaranya, masih asyik mengocok kemaluanku. Sampai akhirnya aku merasakan sudah hampir mencapai klimaks. Air maniku, kurasakan sudah hampir tersembur keluar dari dalam kemaluanku. Tapi dengan sengaja, Suster Siska menghentikan permainannya. Aku menarik nafas, sedikit jengkel akibat klimaksku yang tertunda. Namun Suster Siska malah tersenyum manis. Ini sedikit menghilangkan kedongkolanku itu.

Tahu-tahu, ditariknya handuk yang menutupi selangkanganku, membuat batang kemaluanku yang sudah tinggi menjulang itu terpampang dengan bebasnya tanpa ditutupi oleh selembar benang pun. Tak lama kemudian, batang kemaluanku mulai dilahap oleh Suster Siska. Mulutnya yang mungil itu seperti karet mampu mengulum hampir seluruh batang kemaluanku, membuatku seakan terlempar ke langit ketujuh merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dengan ganasnya, mulut Suster Siska menyedoti kemaluanku, seakanakan ingin menelan habis seluruh isi kemaluanku tersebut. Tubuhku terguncang dibuatnya. Dan suster yang rupawan itu masih menyedot dan menghisap alat vitalku tersebut.

Belum puas di situ, Suster Siska mulai menaik turunkan kepalanya, membuat kemaluanku hampir keluar setengahnya dari dalam mulutnya, tetapi kemudian masuk lagi. Begitu terus berulang ulang dan bertambah cepat. Gesekan-gesekan yang terjadi antara permukaan kemaluanku dengan dinding mulut Suster Siska membuatku hampir mencapai klimaks untuk kedua kalinya. Apalagi ditambah dengan permainan mulut Suster Siska yang semakin bertambah ganasnya. Beberapa kali aku mendesah. Namun sekali lagi, Suster Siska berhenti lagi sambil tersenyum. Aku hanya keheranan, menduga, apa yang akan dilakukannya.

Aku terkejut ketika melihat Suster Siska sepertinya akan berjalan menjauhi tempat tidurku. Tetapi seperti sedang menggoda, ia menoleh ke arahku. Ia menarik ujung rok perawatnya ke atas lalu melepaskan celana dalam krem yang dipakainya. Melihat kedua gumpalan pantatnya yang tidak begitu besar namun membulat dan kencang, membuatku menelan air liur. Kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadapku. Di bawah perutnya yang kencang, tanpa lipatan lemak sedikitpun, walaupun tubuhnya agak gemuk, kulihat liang kemaluannya yang masih sempit dikelilingi bulu-bulu halus yang cukup lebat dan tampak menyegarkan.

Tidak kusangka, tiba-tiba Suster Siska naik ke atas tempat tidur dan berjongkok mengangkangi selangkanganku. Lalu tangannya kembali memegang batang kemaluanku dan membimbingnya ke arah liang kemaluannya. Setelah merasa pas, ia menurunkan pantatnya, sehingga batang kemaluanku amblas sampai pangkal ke dalam liang kemaluannya. Mula-mula sedikit tersendat karena begitu sempitnya liang kenikmatan Suster Siska. Tapi seiring dengan cairan bening yang semakin banyak membasahi dinding lubang kemaluan tersebut, batang kemaluanku menjadi mudah masuk semua ke dalamnya.

Tanganku mulai membuka kancing baju Suster Siska. Setelah kutanggalkan bra yang dikenakannya, menyembullah keluar payudaranya yang kecil tapi membulat itu dengan puting susunya yang cukup tinggi dan mengeras. Dengan senangnya, aku meremas-remas payudaranya yang kenyal. Puting susunya pun tak ketinggalan kujamah. Suster Siska menggerinjal sebentar ketika ibu jari dan jari telunjukku memutar serta mencubit puting susunya yang begitu menggiurkan.

Dibarengi dengan gerakan memutar, Suster Siska menaik turunkan pantatnya yang ramping itu di atas selangkanganku. Batang kemaluanku masuk keluar dengan nikmatnya di dalam lubang kemaluannya yang berdenyut dan bertambah basah itu. Batang kemaluanku dijepit oleh dinding kemaluan Suster Siska yang terus membiarkan batang kemaluanku dengan tempo yang semakin cepat menghujam ke dalamnya. Bertambah cepat bertambah nikmatnya gesekan-gesekan yang terjadi. Akhirnya untuk ketiga kalinya aku sudah menuju klimaks sebentar lagi. Aku sedikit khawatir kalau klimaksku itu tertunda lagi.

Akan tetapi kali ini, kelihatannya Suster Siska tidak mau membuatku kecewa. Begitu merasakan kemaluanku mulai berdenyut kencang, secepat kilat ia melepaskan batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluannya dan pindah ke dalam mulutnya. Klimaksku bertambah cepat datangnya karena kuluman mulut sang suster cantik yang begitu buasnya. Dan Crot crot crot beberapa kali air maniku muncrat di dalam mulut Suster Siska dan sebagian melelehi buah zakarku. Seperti orang kehausan, Suster Siska menelan hampir semua cairan kenikmatanku, lalu menjilati sisanya yang belepotan di sekitar kemaluanku sampai bersih.

Tiba-tiba tirai tersibak. Aku dan Suster Siska menoleh kaget. Suster Nini yang tadi memandikan teman sekamarku masuk ke dalam. Ia sejenak melongo melihat apa yang kami lakukan berdua. Namun sebentar kemudian tampaknya ia menjadi maklum atas apa yang terjadi dan malah menghampiri tempat tidurku. Dengan raut wajah memohon, ia memandangi Suster Siska. Suster Siska paham apa niat Suster Nini. Ia langsung meloncat turun dari atas tempat tidur dan menutup tirai kembali.

Suster Nini yang berwajah manis, meskipun tidak secantik Suster Siska, sekarang gantian menjilati seluruh permukaan batang kemaluanku. Kemudian, batang kemaluanku yang sudah mulai tegang kembali disergap mulutnya. Untuk kedua kalinya, batang kemaluanku yang kelihatan menantang setiap wanita yang melihatnya, menjadi korban lumatan. Kali ini mulut Suster Nini yang tak kalah ganasnya dengan Suster Siska, mulai menyedot kemaluanku. Sementara jari telunjuknya disodokkan satu ruas ke dalam lubang anusku. Sedikit sakit memang, tapi aduhai nikmatnya.

Merasa puas dengan lahapannya pada kemaluanku. Suster Nini kembali berdiri. Tangannya membukai satu persatu kancing baju perawat yang dikenakannya, sehingga ia tinggal memakai bra dan celana dalamnya. Aku tidak menyangka, Suster Nini yang bertubuh ramping itu memiliki payudara yang jauh lebih besar daripada milik Suster Siska, sekitar 36 ukurannya.

Payudara yang sedemikian montoknya itu seakanakan mau melompat keluar dari dalam branya yang bermodel konvensional itu. Sekalipun bukan termasuk payudara terbesar yang pernah kulihat, tapi payudara Suster Nini itu menurutku termasuk payudara yang paling indah. Menyadari aku yang terus melotot memandangi payudaranya, Suster Nini membuka tali pengikat branya. Benar, payudaranya yang besar menjuntai montok di dadanya yang putih dan mulus. Rasarasanya ingin aku menikmati payudara itu.

Tetapi tampaknya keinginan itu tidak terkabul. Setelah melepas celana dalamnya, seperti yang telah dilakukan oleh Suster Siska, Suster Nini, dengan telanjang bulat naik ke atas tempat tidurku lalu mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya yang sedikit lebih lebar dari Suster Siska namun memiliki bulu yang tidak begitu lebat. Akhirnya untuk kedua kalinya batang kemaluanku tenggelam ke dalam kemaluan wanita. Memang, batang kemaluanku lebih leluasa memasuki liang kemaluan Suster Nini daripada kemaluan Suster Siska tadi. Seperti Suster Siska, Suster Nini juga mulai menaik turunkan pantatnya dan membuat kemaluanku sempat mencelat keluar dari dalam liang kemaluannya namun langsung dimasukkannya lagi.

Tak tahan menganggur, mulut Suster Siska mulai merambah payudara rekan kerjanya. Lidahnya yang menjulur bagai lidah ular menjilati kedua puting susu Suster Nini yang walaupun tinggi mengeras tapi tidak setinggi puting susunya sendiri. Aku melihat, Suster Nini memejamkan matanya, menikmati senggama yang serasa membawanya terbang ke awang-awang. Ia sedang meresapi kenikmatan yang datang dari dua arah. Dari bawah, dari kemaluannya yang terus menerus masih dihujam batang kemaluanku, dan dari bagian atas, dari payudaranya yang juga masih asyik dilumat mulut temannya.

Tiba-tiba tirai tersibak lagi. Namun ketiga makhluk hidup yang sedang terbawa nafsu birahi yang amat membulak tidak mengindahkannya. Ternyata yang masuk adalah teman sekamarku dengan keadaan bugil. Karena ia merasa terangsang juga, ia sepertinya melupakan gejala tifus yang dideritanya. Setelah menutup tirai, ia menghampiri Suster Siska dari belakang. Suster Siska sedikit terhenyak ke depan sewaktu kemaluannya yang dari tadi terbuka lebar ditusuk batang kejantanan teman sekamarku dari belakang, dan ia melepaskan mulutnya dari payudara Suster Nini. Kemudian dengan entengnya, sambil terus menyetubuhi Suster Siska, teman sekamarku itu mengangkat tubuh suster bahenol itu ke luar tirai dan pergi ke tempat tidurnya sendiri. Sejak saat itu aku tidak mengetahui lagi apa yang terjadi antara dia dengan Suster Siska. Yang kudengar hanyalah desahan-desahan dan suara nafas yang terengah-engah dari dua insan berlainan jenis dari balik tirai, di sampingku sendiri masih tenggelam dalam kenikmatan permainan seksku dengan Suster Nini.

Batang kemaluanku masih menjelajahi dengan bebasnya di dalam lubang kemaluan Suster Nini yang semakin cepat memutar-mutar dan menggerak pantatnya ke atas dan ke bawah. Tak lama kemudian, kami berdua mengejang.Suster Saya mau keluar kataku terengah.Ah Keluarin di dalam saja Mas jawab Suster Nini.Akhirnya dengan gerinjalan keras, air maniku berpadu dengan cairan kenikmatan Suster Nini di dalam lubang kemaluannya. Saking lelahnya, Suster Nini jatuh terduduk di atas selangkanganku dengan batang kemaluanku masih menancap di dalam lubang kemaluannya. Kami sama-sama tertawa puas.

Sementara dari balik tirai masih terdengar suara kenikmatan sepasang makhluk yang tengah asyika-syiknya memadu kasih tanpa mempedulikan sekelilingnya.

Tepat seminggu kemudian, aku sudah dinyatakan sembuh dari DBD yang kuderita dan diperbolehkan pulang. Ini membuatku menyesal, merasa akan kehilangan dua orang suster yang telah memberikan kenikmatan tiada tandingannya kepadaku beberapa kali.

Hari ini aku sedang sendirian di rumah dan sedang asyik membaca cara untuk dapat menang bermain BandarQ, Ting tong Bel pintu rumahku dipencet orang.Aku membuka pintu. Astaga! Ternyata yang ada di balik pintu adalah dua orang gadis rupawan yang selama ini aku idamkan, Suster Siska dan Suster Nini. Kedua makhluk cantik ini sama-sama mengenakan kaos oblong, membuat lekuk tubuh mereka berdua yang memang indah menjadi bertambah molek lagi dengan payudara mereka yang meskipun beda ukurannya, namun sama-sama membulat dan kencang.

Sementara Suster Siska dengan celana jeansnya yang ketat, membuat pantatnya yang montok semakin menggairahkan, di samping Suster Nini yang mengenakan rok mini beberapa sentimeter di atas lutut sehingga memamerkan pahanya yang putih dan mulus tanpa noda. Keduanya menjadi pemandangan sedap yang tentu saja menjadi pelepas kerinduanku. Tanpa mau membuang waktu, kuajak mereka berdua ke kamar tidurku. Dan seperti sudah kuduga, tanpa basa basi mereka mau dan mengikutiku. Dan tentu saja, para pembaca semua pasti sudah tahu, apa yang akan terjadi kemudian dengan kami bertiga. kemudian dengan kami bertiga.





HondaQQ adalah Sebuah Situs Agen Judi Online Domino 99 yang Sudah Menjadi Satu - satunya Situs terpercaya di kalangan judi online Di Tanah Air indonesia.

Dengan itu Dapat kita pastikan bahwa HondaQQ ini merupakan yang mampu memberikan tantangan Dan Kemenangan lebih untuk anda semua.

HondaQQ.com memberikan promo bonus sebagai berikut:
- Promo Bonus Rollingan 0.5%
- Promo Bonus Referral 10% + 10%
- Promo Bonus Extra Refferal 5%
- Promo Extra Turnover yang dibagikan setiap tanggal 01 dan tanggal 16 Setiap bulannya dengan minimal Turnover sebagai berikut
* Turn Over 10  jt = FreeChips Rp 25.000 ,-
* Turn Over 25  jt = FreeChips Rp 50.000 ,-
* Turn Over 50  jt = FreeChips Rp 100.000,-
* Turn Over 100 jt = FreeChips Rp 250.000,-
* Turn Over 200 jt = FreeChips Rp 500.000,-

HondaQQ.com juga memiliki 8 Game permainan yang bisa anda mainkan dalam 1 User ID saja Diantaranya
- Bandar 66 (New)
- Poker Online
- Domino 99
- Bandarq
- Aduq
- Bandar Poker
- Capsa Susun
- Sakong

Anda juga tidak perlu kwatir juga kesulitan masuk untuk mengakses situs hondaqq, karena situs hondaqq.com ini juga memiliki link altenatif yang bisa anda gunakan untuk masuk ke situs HondaQQ tanpa halangan yang membuat anda susah masuk.

http://www.boshalo.org
http://www.boshalo.info
http://www.boshalo.net

{} Anda juga dapat menghubungi kontak di bawah ini untuk info lebih lanjut {}


Website : Http://www.boshalo.com  
BBM : D8D14919  
WA : +85569718027  
YM : cshondaqq@yahoo.com

No comments